Wedding Contract [Part 2]


wedding contract
Princess Pink Storyline
Lee Hyukjae, Park Jisoon, Kim Kibum and Lee Yoonhae
Romance – PG 13 – Chaptered 
Cerita sudah pernah dimuat di sini. Hargai karya orang lain. Budayakan meninggalkan komentar.
Previous : Part 1
-oOo-

Author’s pov
Eunhyuk menatap gadis itu tajam dan menusuk. Tak percaya dengan kalimat yang baru saja meluncur dari bibir gadis itu. Tangannya mengepal ingin mencabik-cabik mulut gadis itu dan menghancurkannya menjadi beberapa bagian. Walaupun dia sadar kalau hal itu mustahil dia lakukan.
Park Jisoon. Gadis yang ditolongnya semalam, malah berbuat seperti ini. Mengakui hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Mengatakan pada kakeknya kalau semalam dia melakukan hal yang tidak mungkin Eunhyuk lakukan padanya. Meniduri Jisoon. Yang benar saja, Eunhyuk bahkan tak pernah membawa wanita ke atas ranjang pribadinya. Eunhyuk seperti terjebak dalam perangkap gadis itu. Eunhyuk tak berhenti menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.
“Itu tidak benar.” Sangkal Eunhyuk. Dilihatnya Jisoon dari ekor matanya, gadis itu menggelengkan kepalanya. Air matanya berlinang membasahi pipinya. Sial! gadis itu sangat berbakat menjadi seorang pemain drama.
“Jangan menyangkal! Kau yang merayuku untuk melakukannya semalam.” Tuduh Jisoon sambil menarik erat selimut untuk menutupi tubuhnya.
“Ini tidak seperti yang kalian lihat!” Eunhyuk masih saja bersikeras menyangkalnya. Walaupun kecil kemungkinan kakek gadis itu percaya padanya.
“Kita bicarakan di rumah.” Ujar kakek tegas dengan nada final. Dia pun keluar dari kamar hotel itu bersama dengan beberapa bawahannya.
Sepeninggal kakeknya, Jisoon bangkit berdiri dan berjalan santai ke arah kamar mandi. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia menghapus air matanya yang mengalir tadi dari pipinya. Eunhyuk menarik tangannya, dan mendorongnya di dinding.
“Apa yang kau lakukan ?” Tanya Eunhyuk. Raut wajahnya memperlihatkan emosinya yang meluap-luap.
“Aku tidak melakukan apa-apa.” Jawab Jisoon santai.
“Kau menjebakku. Sialan. Aku bahkan tak pernah menyentuhmu.”
“Ne… Aku menjebakmu!” nada suara Jisoon terdengar meninggi. “Nikmati saja permainan yang telah kubuat. Bukannya kau bisa menjadi ahli waris kakekku jika kita berdua menikah. Hidupmu akan jauh lebih baik, Tuan Lee.”
Eunhyuk menatap mata gadis itu dalam. Dia tak menyangkah gadis yang selama ini dia nilai polos ternyata memiliki pikiran selicik ini. Apa yang membuatnya seperti ini, itu bukan urusan Eunhyuk sama sekali. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana keluar dari jebakan permainan gadis itu.
“Baiklah…” Eunhyuk melepaskan tubuh gadis itu lalu membentuk senyum di ujung bibirnya. “Kau yang memulai permainan ini maka aku yang akan mengakhirinya, Nona Park.”
***
“Jadi…” Park Taewoo memandang cucu dan calon suami cucunya itu bergantian. Dia menyentuh dan memijat keningnya yang telah berkerut. “Pernikahan berlangsung 1 minggu lagi.”
“Mwo ? Tapi—“ Bantah Eunhyuk tapi tangannya ditahan oleh Jisoon. Dia menatap Jisoon, memberi kode gadis itu agar membiarkannya berbicara.
“Tapi tuan, Semalam tidak terjadi apa-apa. Aku berani bersumpah.” Sangkal Eunhyuk. “Aku hanya menolong Nona Park yang mabuk semalam.”
“Kita mabuk bersama, Eunhyuk-ah.” Celetuk Jisoon sambil memainkan kukunya berpura-pura menerima pernikahannya. Padahal dia sama sekali tak ingin menikah dengan pria yang dijodohkan dengan sepupunya itu. Tapi dia bisa berbuat apa lagi ? Dia sudah terlanjur sakit hati dengan pria bernama Kim Kibum. Satu-satunya cara untuk menutupi rasa sakitnya itu hanya dengan menenggelamkan Lee Hyuk Jae dalam permainannya.
“Dengar…” Eunhyuk memperbaiki posisi duduknya berhadapan dengan Park Taewoo. “Semalam cucu anda mabuk berat, aku menolongnya dan membawanya ke kamar hotel—“
“Kau pandai sekali mengarang, Eunhyuk-ah.” Ujar Jisoon lagi yang membuat emosi Eunhyuk membuncah.
“Jangan memanggilku dengan panggilan seperti itu, Nona Park.” Tegas Eunhyuk. Jisoon terkesiap dan menutup mulutnya. Dia bisa melihat kilatan amarah di mata pria itu.
“Terjadi atau tidak terjadi apa-apa. Pernikahan tetap berlangsung.” Putus Park Taewoo sebelum terjadi lagi adu mulut antara Jisoon dan Eunhyuk. “Hanya kalian berdua yang tahu apa yang terjadi semalam. Tapi satu hal, Aku sangat kecewa padamu, Park Jisoon.”
Eunhyuk bangkit dari duduknya setelah mendengar keputusan akhir Park Taewoo. Dia menatap Jisoon dengan penuh kebencian. Setelah itu, dia pun meninggalkan ruang keluarga Park Taewoo dengan penuh amarah. Eunhyuk membuka 2 kancing kemejanya begitu dia masuk ke dalam mobil. Dia menginjak pedal gasnya dalam-dalam. Lalu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke suatu tempat yang bisa membuat amarahnya meredah.
***
Jisoon memandang taman di belakang rumah kakeknya yang luas. Dia duduk sambil memeluk lututnya. Di kepalanya terus memikirkan keputusan gilanya. Berbohong dan memfitnah pria yang sama sekali tidak bersalah. Memasukkan orang yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya ke dalam permainan yang dia sendiri tidak tahu bagaimana untuk mengakhirinya.
Jisoon menghembuskan nafasnya yang mulai terasa berat. Tubuhnya menjadi lemas tak berdaya akibat beban baru yang akan dipikulnya. Pernikahan ? Mengingat masalah itu saja membuat kepalanya terasa pusing.
“Hei! Bagaimana acara pertunangannya ?”
Jisoon menoleh ke arah suara itu. Kyuhyun berdiri di ambang pintu kamarnya sambil memandang Jisoon heran. Dia menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya. Jisoon mengeluarkan seulas senyumnya sebisa mungkin. Mencoba memperlihatkan Kyuhyun, kalau dia sedang baik-baik saja.
“Ada apa ? Apa aku ketinggalan sesuatu ?” tanya Kyuhyun antusias.
“Aku akan segera menikah dengan Eunhyuk seminggu lagi.” Jawab Jisoon.
“Sepertinya terlalu cepat.” Komentar Kyuhyun. “Tunggu dulu! Kau dengan Eunhyuk ? Lalu Kibum ? Yoonhae ? Kenapa jadi tertukar seperti ini ? Kau pasti mengerjaiku kan, Jisoon-ah.”
“Aniyo… Aku tidak mengerjaimu, Kyu. Ceritanya panjang.”
“Kalau begitu, ceritakan padaku. Semuanya!”
“Kkeurom…” Jisoon pun mulai menceritakan semua kejadian semalam secara kronologi kepada Kyuhyun. Dimulai dari kejadian Jisoon mengetahui hubungan Kibum dan Yoonhae sampai Jisoon membohongi kakeknya. Jisoon menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Tanpa ada yang ditutupinya. Kyuhyun hanya bisa menggeleng pelan mendengar cerita Jisoon.
“Kau membohongi kakekmu…” Komentar Kyuhyun.
“Lalu apa yang harus aku lakukan ? Menceritakan hal yang sebenarnya kepada kakek ? Meski bagaimanapun kakek tetap akan menikahkanku dengan Eunhyuk. Kalaupun aku tetap menikah dengan Kibum, Aku tak ingin menikah dengan pria yang mencintai orang lain.”
“Apa Eunhyuk tidak mencintai orang lain ?” Potong Kyuhyun. “Seandainya saja kau jujur kepada kakekmu, kau tidak mungkin membuat orang lain menderita.”
“Setidaknya aku juga tidak mencintai Eunhyuk. Kita hanya terikat pernikahan tanpa perasaan sama sekali. Lagipula kalau aku jujur kepada kakek sekarang sudah terlambat.”
“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kau akan melukai banyak pihak, Jisoon-ah. Pernikahan itu bukan permainan yang bisa kau mulai dan akhiri sesuka hatimu. Aku takut kau akan kena karma.”
“Keluar dari kamarku sekarang, Cho Kyuhyun. Aku sedang tidak ingin mendengar ocehanmu.” Usir Jisoon. Kyuhyun berjalan keluar kamar Jisoon tanpa suara. Membiarkan Jisoon memikirkan perbuatannya.
“Pikirkan baik-baik…” Ucap Kyuhyun sebelum akhirnya dia benar-benar keluar dari kamar gadis itu.
***
Kibum mendorong pintu ruangan Eunhyuk dengan kasar, tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Eunhyuk terlonjak kaget ketika melihat Kibum memasuki ruangannya dengan tiba-tiba.
“Kau bisa menceritakan semuanya kan ? Apa yang terjadi ? Kenapa tiba-tiba kau yang ditunangankan dengan Jisoon ? Ada apa dengan semua ini ?” Tanya Kibum beruntun tanpa membiarkan Eunhyuk menjawabnya lebih dulu.
“Tenanglah dulu…” Eunhyuk tetap berusaha tenang. Dia mengajak Kibum duduk di sofa yang ada dalam ruangannya. “Kalau aku menceritakan semuanya padamu, apa kau berjanji untuk percaya padaku ?”
“Tergantung…”
“Aku tidak akan menceritakannya.”
“Baiklah, aku percaya padamu.”
Eunhyuk menarik nafasnya dalam-dalam sebelum memulai ceritanya. Dia pun menceritakan semua kronologi kejadian semalam yang bisa menjebaknya dalam permainan gadis gila itu. Kibum mengerutkan alisnya, antara percaya dan tidak percaya dengan cerita Eunhyuk.
“Gadis itu mengaku ke kakeknya kalau aku menidurinya.” Ucap Eunhyuk frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.
“Lalu apa yang dikatakan kakek ?” tanya Kibum penasaran.
“Pernikahan kita dilaksanakan seminggu lagi.” Jawab Eunhyuk pasrah. “Aku sendiri tidak tahu apa yang ada dalam pikiran gadis gila itu. Dia menjebakku dalam permainannya.”
Kibum tampak berpikir sejenak, “Aku juga tak tahu apa yang terjadi disini. Kita lihat saja, apa di balik rencana gadis itu atau—“
“Atau apa ?”
“Atau inilah jalan yang diberikan Tuhan untuk mempertemukan kalian. Kau percaya takdirkan ? Siapa tahu saja takdirmu adalah Park Jisoon. Siapa yang tahu ?” Kibum pun tertawa ketika menyelesaikan kalimatnya. Eunhyuk memukul pelan bahunya.
“Sialan kau! Itu tidak mungkin terjadi. Ini adalah unsur kesengajaan.”
“No one knows the god’s plan, Lee Hyukjae. Jalani saja, bukannya kau adalah orang yang paling tenang dalam menghadapi setiap masalahmu ?”
“tapi kali ini masalahnya benar-benar berat, kibum-ah.”
***
Jisoon terus menatap orang yang berjalan di hadapannya. Berulang kali dia melirik jam yang melingkar di tangannya. Dia sedang menunggu Kyuhyun menyelesaikan mata kuliahnya hari ini. Pria itu pasti memberitahu Jisoon kalau dia keluar terlambat.
Baru saja dia beranjak dari duduknya, dia melihat seorang pria yang tampak ia kenali. Pria itu berjalan mendekatinya dan menarik tangannya tanpa berbicara sepatah kata-pun.
“Yak! Kau mau membawaku kemana ?” tanya Jisoon sambil berusaha melepaskan tangan pria itu dari pergelangan tangannya. Pria itu tidak menjawab, dia terus menyeret Jisoon sampai ke tempat parkir.
Pria itu masuk ke dalam mobilnya. Dia memberi kode kepada Jisoon untuk ikut juga masuk ke dalam mobilnya. Tapi Jisoon juga tak beranjak dari tempatnya. Dengan geram pria itu keluar dari mobilnya lagi, menarik Jisoon dan mendorong tubuh gadis itu masuk ke dalam mobilnya.
“Yak! Lee Hyukjae, aku akan melaporkan pada kakek karena telah menculikku.”
“Kakek yang menyuruhku untuk menjemputmu, bodoh” ucap Eunhyuk ketus lalu menginjak pedal gasnya dan melajukan mobilnya ke suatu tempat.
Selama perjalanan mereka berdua hanya terdiam. Jisoon sama sekali tak berani melirik kearah Eunhyuk yang serius menyetir mobilnya. Eunhyuk sendiri fokus pada jalanan yang ada di hapadannya.
Sampailah mereka di depan sebuah butik. Jisoon menyipitkan matanya melihat butik itu. Dia sama sekali tak mengerti mengapa Eunhyuk membawanya ke sebuah butik ? Apa pria itu berniat membelikannya sebuah gaun ? Untuk apa ?
“Cepat turun!” Perintah Eunhyuk yang sudah keluar dari mobilnya. Membuyarkan lamunan Jisoon. Lagi-lagi dia menarik tangan gadis itu dengan kasar.
“Bisakah kau bertindak lebih lembut sedikit ?” protes Jisoon sambil memegang pergelangan tangannya yang telah memerah akibat perbuatan Eunhyuk.
“Jangan buang waktuku. Cepat masuk ke dalam, lalu pilih sebuah gaun dan kita pulang.”
“Gaun ? Untuk apa gaun ?” Jisoon mengerutkan keningnya tak mengerti.
Eunhyuk menepuk jidatnya melihat gadis di hadapannya itu. Apa benar dia akan menikahi gadis bodoh itu ?
“Untuk pernikahan kita.”
“Ahhh… Aku lupa kalau kita akan menikah. Tapi aku capek harus mencoba gaun itu satu persatu. Kau tahukan kalau gaun pengantin itu sangat berat ?”
Eunhyuk merasa kesabarannya sudah habis menghadapi gadis itu. Dia mendorong tubuh Jisoon, sehingga punggung gadis itu bersentuhan dengan kap porschenya.
“Cepat masuk ke dalam atau kau ingin aku yang menggantikan bajumu? Hah?” Eunhyuk menatap wajah Jisoon dengan lekat. Tangannya masih memegang kuat pergelangan tangan gadis itu.
“Jangan coba menguji kesabaranku, nona park.”
***
“Kenapa Jisoon tiba-tiba melakukan hal tersebut ?”
Kibum mengedikkan bahunya. Dia memerhatikan Yoonhae yang terus berjalan mondar-mandir di hadapannya. “Apa mungkin dia mengetahui hubungan kita ?”
“Molla, tapi jujur saja. Kita juga tidak bisa memercayai cerita Eunhyuk. Kau tahu sendirikan bagaimana reputasi pria itu ?”
Yoonhae mengangguk. Dia mengenal Eunhyuk. Pria itu memang terkenal suka mempermainkan wanita. Yoonhae sering mendapati Eunhyuk berjalan dengan wanita yang berbeda-beda. Bisa saja, dia benar meniduri sepupunya itu.
“Kalau Jisoon yang berbohong, itu tidak mungkin. Aku kenal betul sepupuku itu. Dia tak mungkin menjebak Eunhyuk. Lagipula, dia tidak menyukai Eunhyuk. Yang dia sukai itu adalah kau, oppa.”
Kibum mengangguk mengerti, “Jadi sekarang ?”
“Ada satu orang lagi yang tahu masalah ini… kita harus memastikannya dengan dia”
Kibum mengerutkan keningnya, sebelum akhirnya dia tersenyum. Tampaknya dia sudah tahu siapa yang dimaksud oleh kekasihnya itu.
“Cho Kyuhyun…” Ucap Yoonhae dan Kibum hampir bersamaan.
***
Jisoon membuka pintu mobil Eunhyuk dengan malas. Berjam-jam di dalam butik membuat kepalanya pusing. Puluhan gaun dicobanya tapi tak ada yang menarik perhatiannya.
“Kau ini lama sekali…”
Jisoon hanya terdiam mendengar protes Eunhyuk. Dia masuk ke dalam mobil dan tak berniat menatap wajah pria menjengkelkan di sampingnya itu. Cukup sudah gaun-gaun itu membuatnya stres, ditambah lagi dengan wajah Eunhyuk yang menyebalkan itu. Jisoon akan benar-benar mencekik leher pria itu kalau sampai terdengar protes lagi keluar dari mulutnya.
“Apa susahnya untuk memilih gaun ? Dasar wanita!”
Jisoon mengepalkan tangannya. Dia menahan tangannya agar tidak berpindah ke leher pria itu. Kalau saja Eunhyuk tidak sedang menyetir, sudah daritadi ia mencekik pria itu sampai kehabisan nafas.
“Diamlah! Kau membuat kepalaku tambah sakit.”
Eunhyuk melajukan porschenya dengan cepat, tanpa memperdulikan ucapan gadis itu. “Kau tidak tahu betapa lelahnya menunggu berjam-jam di mobil ini.”
“Yak! Kau itu hanya duduk santai disini. Sedangkan aku harus mencoba puluhan gaun yang sama sekali tak menarik perhatianku itu. Ini yang membuatmu lelah ? Aku jauh lebih lelah darimu, tuan lee.”
Eunhyuk menepikan mobilnya, dan mengerem mendadak. Jisoon heran melihatnya.
“Turun!” ucap Eunhyuk dingin.
“Mwo ?”
“Apa kau tuli ? Turun sekarang!”
“Yak!!!!” Eunhyuk membuka pintu mobilnya yang berada di samping Jisoon. Lalu mendorong tubuh Jisoon sehingga keluar dari mobilnya.
“Kakek hanya menyuruhku mengantarmu ke butik. Dia tidak menyuruhku untuk mengantarmu sampai rumah. Aku sedang banyak urusan, sampai jumpa.”
Eunhyuk pun melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan Jisoon yang masih berdiri di tepi jalan.
“Sialan kau, Lee Hyukjae!!!” Jisoon menendang kerikil berharap akan mengenai mobil pria itu sialan itu. Tapi nihil, mobil pria itu sudah menghilang di balik kegelapan malam.
***
Kyuhyun terus berjalan memasuki rumah mewah milik keluarga Park itu. Dia tidak memerhatikan orang yang berjalan di depannya, sampai dia tak sengaja menabrak seseorang.
“Mianhamnida…” Ucap Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya.
“Cho Kyuhyun-ssi, aku perlu bicara denganmu”
Kyuhyun mendongak ketika mendengar suara yang familiar di telinganya. “Yoonhae, ada apa ?”
“Ikut denganku..”
Kyuhyun pun berjalan mengikuti Yoonhae yang sepertinya berjalan membawanya ke taman belakang rumah. Gadis itu duduk di sebuah ayunan. Kyuhyun ikut duduk di sampingnya.
“Ada apa ?” tanya Kyuhyun lagi.
“Aku ingin bertanya padamu, apa kau tahu masalah Jisoon dengan Eunhyuk ?”
Kyuhyun menyunggingkan senyumnya lalu tertawa merendahkan pada Yoonhae. Dia benar-benar tidak tertarik dengan topik pembicaraan gadis itu.
“Mereka akan menikah. Lalu apa masalahnya denganmu ?”
“Ani… Hanya saja ini terlalu mendadak. Kau tahukan, Jisoon sangat mencintai Kibum oppa. Tak mungkin dia tiba-tiba saja mencintai Eunhyuk.” Ucap Yoonhae pelan, takut terdengar oleh pelayan yang berlalu-lalang di sekitar mereka.
“Bisa saja mereka jatuh cinta dalam semalam. Pernikahan mereka sama sekali tidak ada urusannya dengan anda.”
“Tapi—“
Kyuhyun bangkit dari duduknya, “Aku sedang sibuk. Maaf.” Kyuhyun berlalu pergi meninggalkan Yoonhae. Sebelumnya dia kembali menoleh, dan mengatakan sesuatu pada gadis itu.
“ku beritahu satu hal, nona lee. Jangan pernah menyembunyikan sesuatu. Tanpa sadar, mungkin anda salah satu penyebab masalah yang terjadi saat ini. Selamat malam.”
Kyuhyun pun berjalan pergi tanpa menoleh lagi. Menyisahkan kebingungan pada Yoonhae. Gadis itu masih tak beranjak dari duduknya, dia terus memikirkan ucapan Kyuhyun. Apa mungkin, Jisoon mengetahui hubungannya dengan Kibum ?
***
Jisoon’s pov
Lee Hyukjae, sialan pria itu. Berani-beraninya dia menurunkanku di tepi jalan dan membiarkanku berjalan kaki sampai di rumah. Berjam-jam aku menunggu taksi tapi tak ada satupun yang lewat. Dengan terpaksa, aku harus berjalan kaki sampai ke rumah. Lihat saja kau Lee Hyukjae, nyawamu tidak akan selamat jika bertemu denganku.
Aku melempar tasku dan membanting tubuhku di sofa. Hari ini cukup membuatku lelah dan menguras tenagaku. Aku melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mataku terasa berat dan kakiku terasa tak sanggup lagi berjalan ke kamarku.
Kakek mungkin sudah tidur di kamarnya. Aku berniat menelpon Kyuhyun untuk membopongku ke kamar, tapi orang itu pasti sudah tertidur. Mungkin malam ini lebih baik aku tidur di sofa, lagi pula sofa ini sedikit empuk. Pasti cukup nyaman sebagai pengganti kasurku untuk sementara.
“Jisoon-ah, kau baru pulang ?”
Aku menoleh dengan malas ketika mendengar suara itu. Yoonhae.
Sejak kejadian malam kemarin membuatku malas untuk menatap wajahnya. Aku jadi membenci sepupuku itu.
“Apa urusanmu ?” jawabku ketus. Aku segera bangkit meninggalkannya dan masuk ke dalam kamar. Kakiku tiba-tiba tidak lelah lagi begitu melihatnya. Aku tak ingin melihat wajahnya lagi. Tega-teganya dia menyembunyikan hubungannya dengan Kibum.
***
Author’s Pov
“Apa kalian sudah fitting pakaian ?”
Jisoon dan Eunhyuk bersamaan mendongak ketika mendengar pertanyaan Park Taewoo. Tentu saja pertanyaan itu ditujukan kepada mereka berdua. Mereka hanya mengangguk menjawab pertanyaan kakek.
Saat ini Park Taewoo dan kedua cucunya serta kedua ahli warisnya tengah makan malam bersama sambil membicarakan pernikahan Eunhyuk dan Jisoon. Mereka menyantap makan malam dalam diam. Yang terdengar suara dentingan sendok yang bersentuhan dengan piring.
“Kakek…” Panggil Jisoon memecahkan keheningan. Semua orang yang ada di meja makan mengalihkan pandangan mereka kearah Jisoon dan kakek.
“Ada apa ?” tanya kakek sambil menyendokkan sup ke dalam mulutnya.
“Bisakah pernikahanku dengan Eunhyuk di tunda dulu ? Aku masih harus kuliah.”
Kakek meletakkan sendoknya. Dia beralih menatap Jisoon tajam, seakan-akan ingin menelan hidup-hidup cucunya itu. Jisoon sendiri balas menatap kakeknya. Hanya dia satu-satunya dari keturunan keluarga park yang bisa melawan  Park Taewoo.
“Apa katamu, Jisoon-ah ? Menunda pernikahanmu ?” Kakek mengambil sehelai serbet untuk membersihkan sisa makanan dari mulutnya. Lalu diberikannya serbet itu pada pelayan yang ada di sampingnya.
“Aku ingin menunda pernikahanku dulu, kakek. Aku rasa belum siap untuk semua ini.”
Kakek menggebrak meja makan. Membuat Yoonhae, Kibum dan Eunhyuk terlonjak. “Kau ingin menunda pernikahanmu ?” tanya kakek lagi. Kali ini ada penekanan dalam kalimatnya. Jisoon hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
“Sampai kapan ? Sampai perutmu membesar ? Kalian harus melakukan pernikahan secepatnya. Siapa suruh kalian sudah tidur bersama.”
“Uhukk… uhukk…”
Jisoon menoleh kearah suara itu. Ternyata itu adalah suara Eunhyuk yang tersedak makanan. Pria itu cepat-cepat meminum segelas air untuk melancarkan makanan yang tersangkut di tenggorokannya.
“Bagaimana kalau kau hamil sebelum kalian menikah ?” kakek melanjutkan.
“Aku akan menggugurkan janinku.” Jawab Jisoon santai. Membuat Yoonhae dan Kibum yang mendengar pembicaraannya membulatkan mata mereka.
“PARK JISOON!!!!!” Kakek menggebrak meja sekali lagi. Lalu gerakannya terhenti. Ia memegang dadanya. Mulutnya tergagap ingin mengatakan sesuatu tapi dia tak sanggup mengucapkannya. Seketika itu juga seluruh pelayan yang ada dalam ruangan itu panik, dan segera menolong kakek. Yoonhae, Kibum dan Eunhyuk ikut membantu kakek. Hanya Jisoon yang masih diam tak bergerak di tempatnya.
Eunhyuk sempat melirik kearah gadis itu, dia hanya menggeleng pelan. Setelah itu, dia ikut membawa kakek ke kamarnya. Sepertinya gadis yang akan dinikahinya itu tengah membuat masalah besar.
***
Eunhyuk’s Pov
Aku berjalan keluar kamar setelah dokter pribadi keluarga park mengatakan keadaan kakek baik-baik saja. Kakek terkena serangan jantung, untung saja lebih cepat ditangani. Kalau tidak, mungkin saat ini kakek sudah meninggal dunia dan pernikahanku dengan gadis gila itu batal.
Gadis itu terduduk di sofa sambil memeluk lututnya. Wajahnya tampak pucat. Mungkin dia takut terjadi sesuatu pada kakeknya, atau mungkin dia khawatir kakeknya masih hidup dan memberinya hukuman berat atas ucapannya tadi saat makan malam. Aku tidak habis pikir dengan pikirannya, atas dasar apa lagi dia ingin membatalkan pernikahan ini.
Jisoon menoleh ketika melihatku berdiri di sampingnya. Tanpa ekspresi, kulihat berkas air mata di pelupuk matanya. Dia menangis ?
“Bagaimana kakek ?” tanyanya lirih, hampir tak terdengar.
Aku menarik nafas dalam-dalam. Kau hampir saja membunuh kakekmu, gadis bodoh.
“Aku tanya padamu, bagaimana keadaan kakek ?” tanya lagi. Kali ini dengan nada suara yang tinggi.
Aku menarik tangannya dan menyeretnya ke sebuah ruangan. Kalau tidak salah, ruangan ini adalah kamar untuk para tamu yang datang menginap di rumah keluarga park. Dia berusaha melepaskan diri dari cengkramanku. Tapi sia-sia saja. Tenagaku lebih kuat darinya.
“Yak! Mau apa kau ?” teriaknya begitu kami masuk ke dalam kamar tamu itu. Aku melempar tubuhnya di tempat tidur. Dia menyilangkan tangannya di depan dada. Mungkin dia takut aku berbuat sesuatu padanya.
Aku tetap diam tak menjawab pertanyaannya. Aku membuka setiap laci dalam kamar itu, mencari secarik kertas dan bolpoint. Untungnya aku menemukannya. Aku menyodorkan kertas dan bolpoint itu kepada Jisoon.
“Apa ini ?”
“Kontrak. Kontrak pernikahan kita. Tulis apa yang tidak boleh dilakukan selama masa kita menikah nanti.” Jawabku lalu ikut duduk di sampingnya.
“Pernikahannya batal. Aku tak ingin menikah denganmu.”
“Aku juga tak ingin menikah denganmu. Aku juga tak ingin membunuh kakekmu. Jadi cepat tulis peraturan-peraturan selama kita menikah nanti.”
“Shireo! Apa kau tuli ? Aku tak ingin menikah denganmu.”
Astaga! Kesabaranku menghadapi gadis gila ini sudah habis. Aku mendorong Jisoon, sehingga tubuhku menindih tubuhnya. Kudekatkan wajahku dengan wajahnya sehingga hanya berjarak beberapa senti. Aku tertawa ketika melihat dia memejamkan matanya ketakutan. Lucu juga gadis ini, mungkin dia bisa menjadi hiburanku nanti setelah menikah nanti.
Ku sentil pelan keningnya, membuatnya sedikit meringis.
“Yak! Pindah kau!” ucapnya dengan nada suara bergetar.
“Cepat tulis kontraknya. Kita akan menandatanganinya setelah menikah nanti. Setuju ?”
Jisoon mengangguk pasrah. Ku jauhkan tubuhku dari tubuhnya lalu tertawa pelan melihat raut wajahnya barusan.
“Sampai bertemu di depan altar, Park Jisoon.”
***
A week later
Jisoon’s Pov
Aku menatap pantulan diriku di cermin. Make up tebal sialan ini telah menghiasi wajahku. Kulirik Kyuhyun yang tengah serius menatap layar pspnya. Sedari tadi aku menahannya untuk menemaniku di ruang rias ini. Sejam lagi aku akan mengucapkan janji pernikahan dengan pria yang sama sekali tak ingin ku sebut namanya untuk saat ini.
“Kau sudah siap ?” tanya Kyuhyun membuyarkan lamunanku. Akhirnya, dia bisa mengalihkan fokusnya pada benda kesayangannya itu.
“Aku tak pernah siap.” Jawabku masih dengan menatap pantulan wajahku di cermin.
Kyuhyun bangkit dari duduknya. Dia berjalan mendekatiku dan memegang pundakku, bermaksud untuk menenangkanku dan memberiku sedikit semangat.
“Kau harus siap, bukannya kau sendiri yang menjebak Eunhyuk hyung dalam permainanmu ? Jalani saja apa yang telah kau perbuat, Jisoon-ah.”
“Tapi kyu…”
Rasanya aku ingin menangis. Aku tak menyukai pria itu, aku hanya menyukai Kibum oppa. Tapi ternyata dia menjalin hubungan dengan sepupuku sendiri. Tanpa sepengetahuanku.
“Sudahlah, Eunhyuk hyung sudah menunggumu di depan altar.”
Aku terdiam beberapa saat, aku teringat orang tuaku di Beijing. “Apa appa dan eomma ku hadir ?” Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
Kyuhyun menggeleng, “Mereka tidak bisa hadir, kakek bilang mereka ada urusan di luar negeri.”
Syukurlah, aku tak ingin orang tuaku menyaksikan pernikahan pura-puraku ini. Walaupun aku sangat merindukan mereka.
Kyuhyun melirik jam tangannya, “15 menit lagi. Aku akan keluar. Ingat! Jangan berbuat kekacauan lagi, nona.” Kyuhyun mengacak pelan rambutku yang telah disanggul. Lalu kemudian dia keluar ruangan, meninggalkanku.
“Sayang sekali, Cho Kyuhyun. Jangan panggil aku Park Jisoon kalau aku tak membuat kekacauan. Sekecil apapun itu.”
***
Eunhyuk’s Pov
Aku terus melihat pintu kayu gereja itu dengan gugup. Mungkin aku sudah gila, berharap Jisoon muncul dengan wajah cueknya dibalik pintu kayu itu. Hymne pernikahan sedari tadi belum mengalun juga, pertanda gadis itu belum datang. Oke, aku sedikit khawatir gadis itu kabur dan membatalkan pernikahan ini.
Kulihat Kyuhyun tengah sibuk menghubungi seseorang dengan handphonenya, dari jauh kulihat dia mengumpat pelan. Tebakanku, dia sedang berusaha menelpon Jisoon, tapi gadis itu tak mengangkat telponnya.
“Bagaimana pernikahannya ?” tanya pak pendeta yang akan menikahkanku dengan gadis pembuat onar itu.
“Mungkin mempelai wanitanya sedang ada urusan sebentar.”
Yang ku khawatirkan adalah kakek. Aku tak ingin dia meninggal karena kelakuan cucunya yang tidak waras itu. Seandainya saja dia tidak melibatkanku dalam permainannya, mungkin aku bisa hidup tenang tanpa merasa bersalah kalau saja kakek meninggal.
Pintu kayu itu terbuka, aku sedikit lega ketika melihatnya. Musik hymne pernikahan mulai mengalun, namun tiba-tiba saja berhenti ketika melihat yang masuk ke dalam gereja bukan mempelai wanita, melainkan kakek Jisoon diikuti beberapa bawahannya. Dia tampak panik. Biar kutebak, pasti gadis itu berbuat onar lagi.
“Jisoon menghilang dari ruangan rias.”
-TO BE CONTINUED-

Opmerkings

Gewilde plasings van hierdie blog

Lirik Lagu Infinite Lately (White Confession) with Translate