Slaan oor na hoofinhoud

Something About Love part 1

Something about Love [part 1]

author:Sukima Junhae

Cast
Park HyunMi Fiction.
Park JiSung Belongs to Mancherster United and South Korea National Team.
DBSK members belong to SME.
BigBang members belong to YGE.
Other cast.
*
Apakah ini semua salahku? Haruskah aku menebus kesalahan kedua orangtuaku? Aku. Jika aku bisa memilih, aku memilih untuk tidak dilahirkan. Aku ingin memperbaiki semuanya. Memperbaiki semua kesalahan yang dibuat Appa-ku. Aku ingin mengobati luka yang tak kunjung sembuh dalam dalam hati Omma jika ia melihatku.
****
Seorang gadis terlihat sedang duduk termenung sendirian di teras rumahnya. Ia menatap langit yang malam ini terlihat sangat indah dan dipenuhi bintang-bintang. Diantara sekian juta bintang yang terdapat di langit, ada satu bintang yang begitu menarik perhatiannya. Bintang yang terlihat sendirian dan bersinar sangat terang di atas sana seakan mengatakan bahwa ia akan menjadi pelindung baginya.
Gadis itu mendesah pelan. Rasanya sangat sulit menjalani semuanya, rasanya ia ingin sekali pergi dari rumah ini. Namun ia tidak bisa. Terlalu banyak hal yang tidak bisa ditinggalkannya begitu saja. Lagipula ia sudah berjanji pada orang yang begitu disayanginya. Ya, gadis itu sudah berjanji pada Oppanya. Bahwa ia tidak akan pernah lari dari kenyataan. Tidak akan pernah membuat Oppanya khawatir.
“Jisung Oppa, bagaimana keadaanmu di Manchester?” Ia berbicara sambil menatap bintang yang sedari tadi dipandanginya. Bintang yang menjadi kesayangannya sejak 2 tahun lalu. Bintang yang selalu dianggapnya sebagai Park JiSung, Oppa-nya yang kini menjadi pemain sepakbola profesional di Manchester United.
Ia merasakan ponselnya bergetar diiringi oleh lantunan lagu Time Of Your Life dari Greenday. Dengan sigap dironggohnya saku celananya. Ia tersenyum sekilas ketika membaca nama yang tertera di layar ponselnya.
“yoboseyo..” katanya dengan riang.
“Yoboseyo, HyunMi-a! bagaimana keadaanmu?” tanya suara seorang namja dari seberang telepon pada gadis yang dipanggilnya HyunMi.
“Gwencahayo JiSung Oppa! bagaimana keadaanmu disana?”
“kabarku tidak baik.” kata namja yang tidak lain adalah Park JiSung, Oppanya.
“waeyo?? Kau sakit?? Apa ada masalah di Club??” tanya HyunMi dengan panik. Ia sangat khawatir dengan keadaan Oppa-nya ini.
“ahahahaha… aku hanya bercanda! Kau serius sekali. aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir padaku.” Kata JiSung sambil tertawa.
“Oppa!! kau suka sekali membuatku khawatir!” balas HyunMi dengan nada jengkelnya.
“hehehehe… Mianhae. Oh iya, bagaimana sekolahmu? kau ingin menyusulku ke Manchester?”
“sekolahku baik-baik saja. Aku ingin kuliah di seoul saja oppa. aku akan berusaha dapat beasiswa disana. Kau tenang saja.” Kata HyunMi dengan ceria.
“kau bisa kuliah di Manchester kalau kau mau. Aku akan mengurus semuanya.” Tawar JiSung lagi.
“anniyo. Aku ingin kuliah di korea saja. Kumawo atas tawarannya Oppa.” balas HyunMin.
“baiklah terserah kau saja. Ohh.. sudah dulu ya HyunMi-a! aku hanya ingin mendengar suara dongsaengku ini. Sir Alex memanggil kami untuk latihan lagi sekarang.”
“baiklah Oppa. jaga kesehatanmu ya! Salam buat semua pemain, staf, dan pelatih Manchester United. Fighting!”
“Ne, akan aku sampaikan. Jaga dirimu ya! Nanti aku hubungi lagi. oh iya, sampaikan salamku untuk Omma. Katakan kalau aku rindu sekali padanya. Bye…” kata JiSung sambil memutus hubungan telepon mereka.
Gadis yang bernama HyunMi itu mendesah pelan sambil meletakkan ponselnya begitu saja. Menyampaikan pesan pada Omma? Bagaimana bisa? Sejak JiSung tinggal di Manchester, Omma-nya jarang sekali pulang ke rumah. Hanya sesekali HyunMi bertemu dengannya. HyunMi sadar, semua ini sulit untuk Omma. Namun tidakkah Omma sadar jika ini semua juga sangat menyiksa HyunMi?
OMMA!!! Kenapa aku selalu dimarahi?? Dimana salahku??” kata seorang gadis sambil menatap kesal ke arah Ommanya. Ia kesal. Segala hal yang dilakukannya tidak pernah baik dimata Omma. Ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita paruh baya yang sedang berdiri di hadapannya ini.
HyunMi, kau mau tau salahmu dimana hah???” balas seorang wanita sambil menatap kesal ke arah gadis yang tak lain adalah HyunMi.
HyunMi tahu sekarang, mengapa sejak dulu ia merasa sangat dibedakan oleh Omma. Ia tahu sekarang, mengapa Omma begitu membencinya.
jisung Oppa, maafkan aku…” kata HyunMi lirih. Ia sudah tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi.
untuk apa??” balas jisung dengan tatapan bingung.
maafkan aku… Ommaku… merebut appamu. Aku benar-benar menyesal.” Kata HyunMi dengan suara serak menahan tangis.
HyunMi tahu sekarang. ia adalah anak dari Suami Omma dengan wanita lain. Ia adalah anak dari wanita yang telah menghancurkan rumah tangga Omma.
Omma merawat HyunMi karena pesan dari Appa. Appa-lah yang memohon pada Omma agar mau merawatnya. Omma kandung HyunMi meninggal ketika melahirkan HyunMi dan Appa meninggal dalam kecelakaan setahun kemudian. HyunMi tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat sedih dan berdosa. Terutama pada Jisung, orang yang selama bertahun-tahun dianggapnya sebagai Oppa kandungnya. Orang yang selama bertahun-tahun berusaha melindunginya terus. Orang yang selama bertahun-tahun mencurahkan segala kasih sayang yang tidak ia dapatkan dari wanita yang dianggapnya sebagai Omma kandungnya.
****
“HyunMi-a!!!” HyunMi yang sedang duduk sendirian di taman dekat rumahnya mendengar seseorang memanggil namanya. Ia menoleh dan mendapati seorang namja sedang berjalan kearahnya sambil tersenyum lebar.
“Yong-Bae Sunbae!” kata HyunMi tidak percaya. Harusnya Seniornya itu ada di Seoul dan bersiap-siap untuk debut sebagai penyanyi. HyunMi memandang kaget kearahnya.
“Ya! Mulai sekarang kau panggil aku Taeyang oppa! arra?” katanya sambil duduk di samping HyunMi yang masih menatap namja itu.
“Taeyang oppa?” tanya HyunMi balik.
“hmm… aku akan debut sebentar lagi dan lebih dikenal dengan Taeyang. Jadi aku ingin kau menjadi orang pertama yang memanggilku dengan nama itu.” Katanya sambil tersenyum manis. Senyum yang dulu selalu menemani HyunMi ketika sedang sedih ataupun senang.
“Ne, Taeyang oppa.” kata HyunMi sambil mengangguk dan tersenyum. Ia sangat senang bertemu kembali dengan sunbae-nya itu. Sudah setahun sejak HyunMi tidak pernah melihatnya lagi, tentu saja karena kesibukan Taeyang yang akan debut sebagai seorang penyanyi.
“sedang apa kau disini? Bukannya kau akan debut sebentar lagi?”
“aku? Tentu saja mencarimu. HyunMi-a, kau baik-baik saja kan selama aku tidak disini?” Kata Taeyang sambil tersenyum dan menatap lekat HyunMi.
“tentu saja aku baik. Kau pikir aku gadis lemah yang akan depresi jika kau tidak ada?” balas HyunMi sambil tersenyum padanya.
“baguslah! Aku tenang sekarang.” Kata taeyang sambil mengacak lembut rambut panjang HyunMi, sedangkan HyunMi hanya tersenyum kecil padahal jantungnya sudah berdetak tak keruan. Ya, HyunMi menyukai namja ini. Sangat menyukainya. HyunMi selalu merasa nyaman dan aman berada di dekatnya. Jika HyunMi menangis, Taeyang akan datang menghibur dan mendengarkan semua kegalauan HyunMi. Taeyang yang merupakan senior hyunMi di SMA, sudah mengetahui segalanya tentang HyunMi termasuk masalahnya dengan wanita yang selalu dipanggil Omma oleh HyunMi.
“kudengar kau menolak sekolah di Manchester.” Kata Taeyang membuka percakapan yang sempat terputus.
“pasti Jisung Oppa yang cerita ya?” tanya HyunMi balik. Jisung pasti sudah menceritakan keinginan HyunMi untuk melanjutkan pendidikan di Seoul.
“begitulah. Kenapa kau menolaknya?”
HyunMi gugup. Ia memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat mengapa memilih Seoul.
“ya… karena aku pengen saja.” Kata HyunMi asal. Jika harus berkata jujur, maka alasan utama HyunMi memilih Seoul adalah demi bisa berada dekat dengan Sunbae-nya ini. Yah, HyunMi tahu jika Taeyang hanya menganggapnya sebagai seorang dongsaeng. Tapi ia tidak kuasa menahan keinginannya untuk selalu bisa melihat dan berada dekat dengannya.
“hanya itu? Padahal menurutku Manchester lebih keren. Atau… kau tidak ingin pisah dariku ya??” kata Taeyang sambil tersenyum nakal pada HyunMi.
“anni! Percaya diri sekali kau! Yasudah, aku ikut ke Manchester saja agar tidak melihatmu lagi!” HyunMi pura-pura kesal dengan perkataan Taeyang. Padahal jantung hyunMi sudah berdebar tidak keruan.
“Andwe! Aku senang kau mau tinggal di Seoul. Aku jadi tidak perlu memikirkan berbagai macam cara untuk bisa kesini dan menemuimu.” Taeyang tersenyum dengan tulus dan hangat pada HyunMi.
‘Tuhan, jangan buat aku berharap lagi padanya…’ batin HyunMi. Ia tidak ingin berharap terlalu banyak pada SunBae-nya ini. HyunMi takut jika Taeyang hanya menganggapnya sebagai seorang dongsaeng, tidak lebih. Ia takut kenyataan bahwa ternyata perasaannya tidak mendapat balasan dari Taeyang. Satu hal lagi yang tidak ia inginkan adalah jika suatu hari nanti perasaannya pada Taeyang akan membuat Taeyang menjauhinya. Sehingga HyunMi dengan sangat hati-hati menyimpan perasaannya.
“Kajja!” kata Taeyang tiba-tiba membuat HyunMi tersadar dari lamunannya.
“kemana?” HyunMi bingung ketika Taeyang menggenggam tangan HyunMi dan menariknya pelan.
“Kita jalan-jalan sebentar. Pali!” Taeyang tersenyum manis dan terus menggenggam tangan HyunMi yang membuat wajah HyunMi merona merah.
“hmm..” kata HyunMi singkat berusaha menutupi kegugupannya.
****
“Oppa. ne. Aku sudah tiba di seoul… sekarang? Aku akan berangkat ke dorm sunbae. Ne. Akan aku sampaikan… Hwaaaa!!!” HyunMi yang sedang berbincang di telepon dengan Oppa-nya, dikejutkan saat seorang namja menubruknya hingga ponsel yang berada dalam genggamannya terjatuh.
“YA!!!” HyunMi berteriak keras pada namja yang menubruknya tadi.
“Mianhae… aku tidak sengaja.” Kata namja itu. HyunMi tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena namja itu mengenakan masker dan kacamata hingga sulit dikenali.
HyunMi mengambil ponselnya yang terjatuh tadi dan mengutak-atiknya.
“aisshh.. ponselku tidak bisa menyala. Sial! Ya!! Kau harus bertanggung jawab!” HyunMi berteriak kesal pada namja yang sedang memperhatikan sekelilingnya, seakan mengawasi sesuatu. Atau seseorang. Namja itu bahkan tidak mengkhawatirkan hyunMi yang sedang bingung karena ponselnya rusak.
“Ne? Aku kan sudah minta maaf!” protesnya sambil memandang HyunMi.
“tetap saja! Aku tidak bisa menghubungi Oppa-ku sekarang! Kau harus melakukan sesuatu! Oppaku pasti akan sangat khawatir.”
“Baiklah. Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya balik.
HyunMi berpikir sebentar. Ia akan meminjam ponsel namja itu ketika ia disodori uang olehnya.
“apa ini?” tanya HyunMi tidak mengerti.
“kau butuh ganti rugi kan?” kata namja itu lagi sambil menyerahkan uang senilai 700 ribu won pada HyunMi.
“bukan itu maksudku..” HyunMi berusaha menolak dengan halus. Ia hanya ingin meminjam ponsel untuk menghubungi Oppanya.
“ahh… kurang? Ini aku tambah.” Katanya enteng sambil menambahkan nominal uangnya menjadi 800 ribu won.
“anniyo. Aku hanya…”
“ini. Kalau masih kurang, katakan saja tidak usah sungkan.” Katanya sambil menaruh uang itu di tangan HyunMi.
“mianhaeyo. Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin meminjam ponselmu untuk menghubungi Oppaku. Aku tidak butuh uangmu.” Kata HyunMi sambil mengembalikan uang tersebut. Walau ia sedikit kesal karena namja didepannya terkesan ‘sok kaya’, tapi HyunMi berusaha sabar. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian sekitarnya karena terlibat perdebatan dengan seorang namja aneh di bandara.
“benarkah? Biasanya orang-orang akan minta ganti rugi dengan jumlah lebih besar.” Kata namja itu heran.
“berarti aku bukan orang ‘biasanya’. Jadi simpan saja uangmu untuk mereka.”
“sombong sekali gadis ini…” HyunMi samar-samar mendengar namja itu menyebutnya ‘sombong’.
“ya!! Kau ini berani sekali menyebutku sombong?! Kau yang sombong! Aku juga punya uang! Permisi!” kata HyunMi dengan kesal. Bisa-bisanya orang ini menyebutnya sombong. Tanpa basa-basi, HyunMi langsung melangkah pergi menjauhi namja yang nampak kaget dengan kepergian HyunMi.
“YA!! KAU!! Hei, Tunggu!!!”
^__ConTiNuE__^
Well, mian klo ff-nya kurang memuaskan… *bungkuk2 minta maaf*
Saat ini aq lagi sangat ingin mengkombinasikan Kpop dengan pemaen Bola… walau cm dikit sih… hehehe
Mohon kritik dan sarannya…
Jgn lupa Komen yoo… :D

Opmerkings

Gewilde plasings van hierdie blog

Lirik Lagu Infinite Lately (White Confession) with Translate