The Princess First Love part 3

Author             : IrMa0430yes

Casts               : 2PM, Wooyoung, Miss A, Min, T-ara, Jiyeon, FT Island, Hongki
Tittle                : The Princess’ First Love
Genre              : Romance
Rating                         : PG+17
Disclaimer       : Nama diatas milik mereka sendiri, saya hanya memiliki ceritanya, cerita ini terinspirasi dari imajinasi saya sendiri. Cerita ini pernah saya post di

ooOoo

Part 3 : I can’t stand it…
Author’s POV
Kedua nya makan siang disebuah kafe yang cukup sepi pengunjungnya, mereka saling berhadapan tanpa berbicara satu sama lain.
Makanan juga tak satupun yang disentuh mereka, keduanya hanya duduk dan diam sejak datang, masih belum melakukan apapun.
Laki-laki itu bangkit, ingin menyudahi pertemuan tanpa suara yang menyebalkan itu, tapi si wanita hanya memandang geram pada laki-laki itu, melarangnya pergi.
Lama mereka saling menatap, seolah sedang berbicara melalui tatapan masing-masing. Merasa kesal, laki-laki tersebut memulai pembicaraan dengan suara yang sangat pelan.
Wanita itu menjawab dengan cepat, dipenuhi rasa kebencian dan nada ancaman dalam suaranya, membuat laki-laki itu tak mampu menjawab.
Tersenyum licik, mendapati sekali lagi kemenangannya, wanita itu pergi meninggalkan laki-laki yang masih berdiri tanpa bergerak selangkahpun.
ooOoo
Wooyoung’s POV
“hyung!” panggilku pada Nichkhun hyung yang sedang memasak mie di dorm kami
“wae?” jawabnya malas “kau ingin kubuatkan mie juga?”
“bukan itu, aku ingin bicara denganmu”
“bicara apa? Katakan saja”
“tidak disini, ikut aku kekamar, aku tak ingin mereka mendengar semuanya”
“mereka?”
Aku menjawab kebingungan Nichkhun hyung dengan menoleh ke gerombolan monster kelaparan yang sekarang sedang asyik berteriak kegirangan menonton SNSD dia acara Music Bank, benar-benar seperti fans yang mengerikan.
“aah, mereka, memangnya masalah apa Uyong-ah? Kenapa mereka tak boleh dengar?”
“tentang Min, hyung. Mereka itu ember dan bermulut besar, terutama Taecyeon hyung”
“ada apa denganku?” Taecyeon hyung tiba-tiba muncul
“ah, hyung. A-ani ani”
“wae? Kau mencurigakan, kalian sedang ngerumpi ya?”
“enak saja” jawab Nichkhun-hyung “sedang apa kau disini? Bukankah kalian sedang keasyikan menonton SNSD?”
“sudah selesai, sekarang F(x) yang tampil”
“MWO?! F(X)? minggir! Aku mau lihat”
Nichkhun hyung berlari menuju depan TV dan bergabung dengan Junsu hyung, Junho & Chansung yang masih saja asyik didepan TV.
“mie mu ini bagaimana Khunnie?” Nichkhun hyung sama sekali tak menjawab, Taecyeon hyung langsung menoleh padaku dan tersenyum aneh.
“Uyong-ah, kau yang selesaikan ya? Kalau sudah masak, sajikan dengan baik untuk kami semua” ucapnya sambil menepuk pundakku.
“mwo?”
“ah, anak baik” ucapnya lalu pergi
Aku menggerutu tapi tetap memasak mie itu dengan baik dan menyajikannya pada mereka, termasuk untuk maknae Chansung, aku kan hyung nya, kenapa jadi aku yang disuruh begini.
Kutunggu sampai mereka selesai makan, tak lama, hanya dalam 2 menit mangkuk mie berukuran besar itu sudah langsung kering dilahap beruang-beruang kelaparan itu, terutama Taecyeon hyung dan Chansung yang memakannya ditambah dengan nasi.
Kutarik tangan Nichkhun hyung menuju kamar setelah ia selesai makan, kudengar suara protes dari yang lain karena tak sempat membereskan bekas makan semuanya.
“ceritalah” Nichkhun hyung duduk didepanku
Sejak tadi sepertinya ada banyak hal yang ingin kukatakan padanya, tapi sekarang justru aku bingung akan mulai dari mana.
“kau kenapa Uyong-ah, tadi katanya kau ingin cerita”
“aku bingung hyung”
“bingung? Bingung kenapa?”
“aku bingung harus mulai dari mana”
“mulai saja dari yang kau anggap sangat penting, sebentar lagi aku harus pergi”
“pergi kemana hyung?”
“pergi menemui V… eh, kenapa jadi bertanya padaku, seharusnya kau mulai cerita”
“ah iya, begini hyung…”
Aku lagi-lagi bingung harus mulai dari mana, ahh bodoh sekali aku ini, bahkan untuk cerita saja otakku tak bekerja dengan baik, apa lagi untuk menyatakan cinta.
“Uyong-ah, bukannya aku tak mau mendengar ceritamu, tapi aku benar-benar harus pergi, aku sudah ditunggu”
“oleh Victoria noona?”
“eh? Bukan, tentu saja bukan”
“halah, mengaku saja hyung, aku tahu kok kalau yang sering kau telpon itu dia kan?”
“dia? Tentu saja bukan, untuk apa aku menelponnya, kami sudah bercerai. Sudahlah, aku pergi dulu ya, nanti malam baru kau cerita padaku lagi”
“baiklah hyung, salam untuk Victoria noona ya”
“baik” jawabnya singkat, kemudia berbalik.
Baru dua langkah ia melewati pintu, ia menyadari jebakanku, Nichkhun hyung berbalik menghadapku dan menatapku geram, aku hanya tersenyum.
“jangan katakan ini pada siapapun” ucapnya lalu pergi
Haaahh… kau benar-benar bodoh Wooyoung ah, kenapa kau susah sekali mengungkapkan semua isi hatimu, bahkan untuk sekedar cerita saja rasanya sulit sekali.
Kututup pintu kamarku dan kuhempaskan tubuhku ditempat tidur, mencoba melepaskan semua penat hatiku yang disebabkan oleh diriku sendiri.
“Uyong-ah!” Chansung mengagetkanku yang hampir terlelap
“wae?”
“ada Min dibawah, dia mencarimu”
“mwo? Min?”
Tanpa pikir panjang aku langsung bangkit dari tempat tidurku dan berlari menuruni tangga secepat kilat.
Tidak ada Min disana, hanya ada gerombolan laki-laki yang sedang menertawaiku sekarang. Junsu & Taecyeon hyung menatapku penuh kemenangan.
“kau benar hyung, Udon menyukai Min” ucap Chansung yang muncul sambil tertawa dibelakangku
“aku benar kan, ayo bayar” Taecyeon hyung tertawa dengan senangnya
Aku tahu sekarang aku sedang sangat kesal dengan kelakuan konyol mereka, tapi aku sendiri yakin wajahku pasti sangat merah saat ini.
“Uyong-ah, kenapa kau tak cerita pada hyung mu ini kalau kau menyukai Min?” Junsu hyung merangkul pundakku
“Uyong-ah, sejak kapan kau suka pada Min?” tanya Junho ikut-ikutan
“Apa sudah kau nyatakan?” Chansung juga ikut bertanya, aku hanya diam tak mau menanggapi mereka
“sejak lama Uyong menyukai Min, hanya saja sampai saat ini ia belum menyatakannya. Bukankah kalian tahu sendiri bagaimana Uyong kalau didepan perempuan yang disukainya? Jangankan menyatakan cinta, berbicara saja sering tak karuan”
Semua orang mengangguk-angguk memahami jawaban yang diberikan Taecyeon hyung. Aku sendiripun merasa bahwa semua itu benar.
Aku belum pernah pacaran sama sekali, well kecuali sekarang dengan Jiyeon, aku sama sekali tak tahu bagaimana caranya mengungkapkan perasaanku sendiri.
“kundae, kau kan sekarang pacaran dengan Jiyeon, bagaimana kau bisa masih menyukai Min?” Chansung menatapku bingung
“benar, bagaimana kau bisa pacaran dengan Jiyeon? Kau bahkan tak pernah cerita kapan kalian pendekatan dan kapan kalian sebenarnya jadian” Junho menatapku penuh curiga
“Uyong-ah, sampai kapan kau akan merahasiakan semuanya dari kami?” Junsu hyung menepuk pundakku
Aku masih diam, tak tahu harus bagaimana menjelaskan semua kerumitan yang ada ini, semuanya terjadi begitu saja tanpa bisa kukendalikan.
“Uyong sebenarnya mencintai Min, tapi berpacaran dengan Jiyeon karena sesuatu yang dialaminya beberapa bulan yang lalu. Jiyeon lah yang pertama kali menyatakan cinta pada Uyong, iya kan?” lagi-lagi Taecyeon hyung yang menjawab
Aku mengangguk, kemudian tersadar, semua ini terasa begitu aneh, kutatap Taecyeon hyung yang tetap sibuk melahap mango nya, ia tersenyum padaku sekilas.
“hyung? Dari mana kau tau ini semua?” tanyaku bingung, member lain ikut menatap Taecyeon hyung dengan ekspresi curiga
“Seungho hyung yang menceritakan semuanya padaku” jawabnya singkat
“Yang Seungho?”
“Seungho hyung?”
“dari mana dia tahu?”
Aku terdiam, ternyata orang itu yang menceritakan semuanya. Bukankah ia yang ingin ini semua jadi rahasia? Kenapa sekarang justru ia yang membukanya?
Kulepaskan tangan Junsu hyung dari bahuku, aku berjalan lunglai menuju sebuah sofa didekat kami, kuhempaskan tubuhku disana.
Kututup mataku rapat-rapat, aku yakin sekarang mereka pasti sedang mengelilingi Taecyeon hyung, aku hanya diam saja, tak sanggup lagi meladeni pertanyaan-pertanyaan mereka.
ooOoo
Min’s POV
“eonnie, haruskah aku putus dengan Hongki oppa?”
Kutatap lekat-lekat wajah Fei eonnie yang sekarang mulai terlihat kaget akan ucapanku, aku menunduk, menghindari tatapannya.
“waeyo Min-ah? Bukankah dia begitu baik padamu? Apa kau tega menyakiti hatinya?”
“itu dia eonnie, aku tak tega melihat dia yang terus-terusan melihatku menangisi Wooyoung oppa”
“menangisi Wooyoung? Kapan?”
“minggu lalu saat dikebun binatang kami bertemu Wooyoung oppa dan Jiyeon, aku tak tahan melihat kemesraan mereka eonnie, makanya aku menangis”
“Min-ah, bagaimana bisa kau lakukan itu didepan Hongki?”
“aku sendiri tak tahu eonnie, tadinya aku berusaha untuk kuat dan menganggap seolah-olah mereka tak ada disana, tapi semakin lama kutahan, air mataku semakin banyak dan tak bisa kubendung lagi”
“Hongki pasti sangat terluka”
“benar, makanya apa sebaiknya aku putus saja dengannya?”
“setelah apa yang dia lakukan untukmu? Kau ingin putus dengannya?”
“iya sih, aku memang kejam kalau memutuskannya setelah semua kebaikannya padaku selama ini, tapi aku harus bagaimana lagi eonnie?”
“Min-ah, lambat laun kau pasti bisa lupa pada Wooyoung, percayalah padaku”
“tapi eonnie…”
“dan kau butuh Hongki untuk membantumu”
“tapi bukankah itu berarti aku menjadikannya sebagai pelarian? Itu lebih kejam eonnie”
“bukankah selama ini kau memang kejam? Apa kau sudah lupa?”
“eonnie!”
“mian, tapi anggap saja kau sedikit mengeluarkan dirimu dimasa lalu yang sudah kau kubur itu, sedikit saja, untuk kebaikanmu”
“aku tak ingin, aku benci diriku yang dulu, aku tak mau kembali seperti itu eonnie”
“aku tahu, tapi hanya ini yang bisa kau lakukan untuk bisa melupakan Wooyoung”
“ironis ya?”
“maksutmu?”
“Wooyoung oppa lah yang membuatku mengubur diriku yang dulu, dan sekarang justru karena dia juga aku harus kembali kediriku yang dulu”
“kau harus kuat Min-ah”
Fei eonnie memelukku sambil mengelus pundakku, aku tahu ini akan menyakiti diriku sendiri juga beberapa orang disekitarku, tapi inilah jalan yang harus kutempuh.
ooOoo
Author’s POV
Semua sedang berkumpul didepan kantor JYP Ent, menunggu kedatangan PD mereka. Malam ini mereka akan makan malam bersama merayakan kemenangan Miss A pada MAMA kemarin malam.
Junho, Chansung & Jia sedang asik mengobrol sendiri, Seulong, Junsu, Changmin & Fei sedang asik sendiri entah apa yang mereka bicarakan.
Taecyeon & San E sedang menyanyikan sebuah lagu rap milik Eminem, sedangkan Wooyoung, JoKwon, Joo & Min sedang duduk dibangku berjarak cukup jauh dari yang lain.
Wooyoung & JoKwon sedang asyik melakukan permainan tangan, Min & Joo sibuk mengobrol tentang fashion.
Beberapa kali Min melirik kearah Wooyoung, begitu pula dengan Wooyoung. Sesekali mata mereka bertemu dan mereka langsung memalingkan wajah.
“Uyong-ah, kau sudah mengucapkan selamat pada Min?” tanya JoKwon tiba-tiba
“ah? Tentu saja sudah”
“kapan?” Joo ikut bicara “aku tak pernah melihatmu mengucapkan selamat dari kemarin”
“melalui hp tentu saja, iya kan Min?”
“eh? Ah i-iya”
“kenapa kau jadi gugup Min-ah?” JoKwon menyipitkan matanya
“ah ani, aku tidak gugup oppa”
“mencurigakan” dengusnya pada Min lalu memandang Wooyoung
“wae? Kenapa kau melihatku begitu?” Wooyoung merasa terganggu dengan tatapan JoKwon
“ani, aku hanya memperhatikan bahwa kau kurusan Uyong-ah, apa kau tak makan?”
“iya oppa, kau kurusan, iya kan Min?” Joo kembali menatap Min yang lagi-lagi langsung terlihat gugup
“n-ne”
“kau kenapa sih? Tadi saat bicara padaku kau biasa saja, kenapa sekarang jadi berubah gugup?”
“ani, aku benar-benar tak gugup”
“Joo-ah!” panggil Junsu “kemari sebentar”
“ne oppa, aku kesana dulu ya Min”
“ne”
Suasana langsung sepi, baik Min ataupun Wooyoung langsung menghadap kearah yang berlawanan.
JoKwon yang berada ditengah-tengah mereka langsung merasa bingung, sesaat kemudian tersenyum geli.
“Ya! Kalian pikir aku tembok ya? Kenapa sama-sama memunggungiku?”
Min dan Wooyoung langsung menyadari posisi mereka dan berbalik menghadap JoKwon, wajah mereka berdua memerah.
“apa kalian bertengkar?”
“ani!” jawab mereka berbarengan, mereka langsung saling bertatapan, JoKwon hanya tersenyum melihat itu semua
“wah kalian kompak sekali ya, aku jadi iri”
“Kwonnie-ah” “oppa” lagi-lagi mereka bersamaan, JoKwon semakin tak bisa menutupi rasa gelinya
“aigoooo… aku gemas sekali melihat kalian berdua”
Wooyoung & Min langsung tertunduk malu karena ucapan JoKwon, tanpa mereka sadari perasaan cinta mereka perlahan mulai terlihat jelas oleh sekitar mereka.
“jangan bertengkar lagi, aku beri kalian waktu untuk bicara, ok?”
JoKwon pergi begitu saja meninggalkan Min dan Wooyoung yang langsung diam dan makin melebarkan jarak duduk mereka.
Lama mereka sama-sama diam, Wooyoung merasa tak tahan dengan keadaan itu mulai berbicara untuk memecah keheningan.
“chukkae, selamat atas kemenangan Miss A”
“n-ne, gumawo oppa” lagi-lagi mereka diam
“oppa, kau kurusan” ucap Min pelan
“benar Min-ah, banyak hal yang terjadi”
“banyak hal terjadi? Apa itu oppa?”
Wooyoung menatap Min yang langsung berubah menjadi salah tingkah, Wooyoung masih terus memandangi Min, membuatnya benar-benar merasa aneh.
“ternyata kau benar-benar gugup” Wooyoung tertawa kecil
“mwo?” Min mengerutkan keningnya
“kau gugup didekatku” Wooyoung tersenyum geli
“anieyo oppa, aku tidak gugup”
“gurae? Tapi kenapa wajahmu memerah?”
Min dengan refleks langsung memegangi wajahnya yang langsung terasa panas, melihat tingkah Min itu Wooyoung langsung tertawa.
“oppa!” protes gadis yang wajahnya makin memerah itu
“mian, tapi kau mudah sekali dibohongi Min-ah”
“gurae… eh oppa, apa itu dihidungmu? Kau mencoretnya dengan eyeliner ya?”
“kau pikir kau bisa menipuku? Tidak bisa ya”
“aku ini serius tahu, cepat bersihkan sebelum kita berangkat”
“tidak akan, aku tidak akan tertipu”
“terserah padamu sajalah, kalau kau memang ingin malu”
“aku tidak percaya padamu”
“whatever”
Min langsung bersenandung kecil, Wooyoung yang mulai merasa terganggu dengan kata-kata Min tadi secara diam-diam membalikkan tubuhnya.
Digosoknya perlahan hidungnya dengan ujung pegelangan jaketnya saat merasa bahwa Min sedang tak memperhatikannya, tiba-tiba Min tertawa dengan keras.
“hahaha, kau ternyata sama saja oppa, kau tertipu, hahaha”
“mwo?”
“baaaabooooo! Wooyoung oppa baaabooo”
“aish! Anak ini! Ternyata kau menipuku ya, sini kau”
Wooyoung meraih tangan Min dan merangkul kepalanya untuk dijitak, Min hanya tertawa sambil sedikit melawan.
“aaahhh! Mianhae oppa” teriak Min sambil tetap tertawa
Kedekatan mereka membuat mereka sampai melupakan sekitar, mereka tak sadar bahwa semua orang sekarang memperhatikan mereka sambil tersenyum, termasuk PD mereka.
Disudut lain sepasang mata yang sejak tadi terus memperhatikan mereka perlahan mulai terlihat redup dan sayu, tatapan itu perlahan berubah menjadi tatapan penuh penyesalan.
Laki-laki itu berbalik ingin pergi dari pemandangan menyakitkan itu, ketika berbalik ia kembali terkejut mendapati seorang gadis cantik dibelakangnya.
Gadis itu juga menitikkan air matanya, tapi pandangannya bukan tertuju pada kemesraan tadi melainkan pada laki-laki didepannya.
Melangkah mendekat dengan kaki gemetar, laki-laki itu mengarahkan tangannya hendak meraih gadis itu, ingin menghapus air mata dimatanya.
Gadis itu mundur dua langkah, berusaha menjauhi laki-laki itu, langkahnya semakin mundur bersamaan dengan laki-laki itu yang terus mendekat.
Semakin jauh, semakin lebar jarak mereka yang dibuat oleh gadis yang air matanya masih terus mengalir itu, tangan laki-laki itu bergetar mencoba meraihnya namun gagal.
Gadis itu berbalik, menghapus air matanya kemudian berlari pergi. Laki-laki itu ingin mengejar gadis yang pergi dalam tangis itu, tapi sebuah tangan menghentikan langkahnya.
Tangan itu mencengkram kasar bahunya, melarangnya mengejar gadis itu. Ia berbalik, mendapati seorang laki-laki menatapnya tajam.
Tatapan itu menakutkan, tegas melarangnya untuk pergi, cengkraman tangan itu semakin kasar menahannya, kemudian wajah itu menggeleng perlahan.
Laki-laki itu tertunduk lesu, tahu ia tak akan bisa mengejar gadis itu, menyadari bahwa semuanya memang harus berakhir.
Cengkraman itu mengendur, ditepuknya perlahan pundak laki-laki itu, kemudian sebuah senyum muncul disudut bibinya, senyum licik yang menakutkan.
Kedua laki-laki itu kemudian pergi dalam keheningan, terlalu ceroboh, mereka berdua tak menyadari adanya sepasang mata yang juga mengawasi mereka.
Mata itu begitu menakutkan, ada kelicikan, rasa benci dan dendam yang begitu nyata disana, disudut bibirnya tersungging sebuah senyuman yang lebih menakutkan dari pada senyum laki-laki tadi.
“neon naekkeoya” desisnya
ooOoo
Min’s POV
“oppa, bisa kau kesini hari ini? Kita makan siang bersama”
“tumben sekali agi? Ada acara apa?” jawab suara itu
“ani, aku hanya ingin merayakan kemenangan kami. Kau kan semalam tak sempat datang, makanya ingin kugantikan dengan hari ini”
“owh begitu, baiklah, siang nanti aku kesana”
Kututup telepon itu sambil menghela nafas panjang, ini harus kumulai sekarang atau semuanya akan terlambat.
Jam 12 Hongki oppa sudah sampai di dorm kami, meskipun ia tak boleh masuk tapi ia sama sekali tak pernah keberatan.
“gaja Min-ah, oppa akan traktir kau makanan yang sangat enak”
“gurae, gaja”
Aku duduk dimotor sambil memeluk erat pinggangnya, aku yakin Hongki oppa pasti sangat senang sekarang, anggap saja ini sebagai ucapan maafku setelah kejadian dikebun binatang itu.
Kami sampai disebuah restoran prancis yang sangat mewah, kupandangi diriku sendiri dan mendapati pakaianku sama sekali tidak cocok dengan restoran itu.
Aku memakai sebuah baju kaus bertuliskan ‘Punk is Pink’ dengan sebuah celana pendek berwarna hijau dan  sepasang converse untuk kakiku, street style yang tidak cocok dengan sebuah restoran mewah seperti ini.
Hongki oppa menyadari kepanikanku akan pakaianku, ia tersenyum lalu mengacak rambutku dengan lembut.
“Min-ah, tak perlu cemas dengan pakaianmu, aku suka kau yang apa adanya”
“kundae oppa, apa tidak sebaiknya kita makan ttucbokee saja?”
“ttucbokee?”
“ya, kurasa itu cocok dengan style ku ini”
“hahaha, Min-ah, sudah ku katakan tadi, santai saja dengan pakaianmu”
“aku malu pada pengunjung lain oppa”
“apa harus kuusir semua? Apa mereka harus menutup mata selama kau didalam? Aku bisa mengatur itu”
“ani ani, bukan itu maksutku…”
“sudahlah Min-ah, kau cantik memakai apapun”
Hongki oppa menarik tanganku masuk ke restoran itu, didalamnya ternyata kosong, tak ada satu pengunjung pun.
“oppa, kenapa sepi sekali?”
“entahlah, mungkin kita sedang beruntung”
Aku menyipitkan mataku, menangkap semua kebohongannya. Ia tersenyum lalu mendorongku duduk disebuah kursi dengan meja yang sudah dipenuhi makanan mewah.
“baiklah, ayo cepat duduk, jangan menyia-nyiakan kesempatan langka ini”
“oppa, kau menyewa restoran ini kan?”
“benar, romantis tidak?” ia memasang wajah imut padaku, membuatku tertawa mau tak mau
“romantis sekali, tapi berlebihan”
“sekali-sekali berlebihan tak masalah bukan?”
“janji padaku hanya sekali ini saja ya?”
“baik”
Ia melingkarkan jari kelingkingnya pada kelingking ku, mengucapkan janji nya dengan tampang serius yang dibuat-buat.
“ayo kita makan, sebelum waktu santaiku habis”
Kami makan dengan santai dan sambil mengobrol banyak hal, secara tiba-tiba Hongki oppa menatapku dengan tatapan sedih.
“oppa, waeyo? Kenapa kau melihatku begitu?”
“Min-ah, bisakah kau sekali saja melupakan Wooyoung dan hanya melihatku?”
“oppa…” aku tak tahu harus menjawab apa
“Min-ah, apa yang kulakukan selama ini belum cukup untuk mebuatmu mencintaiku?”
Aku masih terdiam, kulihat matanya mulai berkaca-kaca membuatku merasa sangat bersalah dan egois.
“Min-ah, katakan padaku, apa yang harus kulakukan agar kau bisa melupakan Wooyoung?”
“oppa” mataku mulai ikut panas “mianhae, jeongmal mianhae”
“aku hanya ingin kau melihatku seorang Min-ah, aku ingin kau tetap bisa tersenyum meskipun Wooyoung dan Jiyeon ada dihadapanmu”
“aku sudah mencoba oppa, sudah kucoba”
“aku tak mau kau menangis Min-ah, aku mohon berhentilah menangis”
Tangan Hongki oppa meraih wajahku dan menghapus air mata yang tanpa kusadari sudah mengalir dengan deras.
“Min-ah, mianhae, aku tak akan membahas ini lagi kalau ini membuatmu terluka, mianhae”
Kami sama-sama terdiam, aku masihtetap tidak tahu harus menjawab apa, semua yang dikatakan Hongki oppa adalah sesuatu yang memang kusadari selama ini.
Sedetikpun, aku tak bisa memandang laki-laki lain selain Wooyoung oppa, lelaki manapun tak bisa menghapus wajahnya dari ingatanku.
“ayo kita pulang, aku antar kau”
Hongki oppa bangkit dari tempat duduknya sambil menghapus air mata yang sejak tadi mengalir deras diwajahnya.
Benarkah kau seegois ini Min? Benar yang dikatakan Fei eonnie, meskipun hanya 1%, kembalilah kedirimu yang dulu.
Jangan anggap semua kepura-puraan yang kau lakukan ini adalah hal yang mengerikan, anggaplah ini jalan terbaik untukmu dan orang-orang sekitarmu.
Aku dengan cepat bangun dari tempat dudukku dan mengejar Hongki oppa, kupeluk dirinya dari belakang.
“aku akan mencintaimu oppa, aku janji” bisikku padanya.
ooOoo
Author’s POV
Perempuan itu duduk sendirian didalam kamarnya sambil menangis, menangisi kejadian yang dilihatnya tadi.
Ia masih tak percaya, atau lebih tepatnya tak mau percaya. Kenyataan yang ada dihadapannya tadi membuatnya sakit dan menderita.
Ia merasa dibohongi, ia merasa ditipu, meskipun kebohongan dan tipuan bukan hal asing baginya, tapi semua ini terlalu berlebihan.
Tangannya dengan gemetar meraih pintu lemari brangkas disudut kamarnya, diputarnya perlahan pintu itu.
Satu persatu kode yang sangat familiar itu dimasukkannya, hanya dengan memasukkan kode itu saja hatinya seperti teriris-iris.
Lemari brangkas itu mengeluarkan debu, tanda bahwa sejak beberapa bulan ini benda itu tak pernah disentuhnya sama sekali.
Tangannya meraih sebuah benda berbentuk kotak yang diletakkannya ditengah-tengah brangkas itu.
Kotak itu lusuh dan berdebu, warna hijaunya bahkan nyaris tertutup debu seluruhnya. Dibukanya dengan tangan bergetar.
Benda berbentuk segi empat berada disana, dengan sebuah foto didalamnya, foto dua orang yang saling mencintai.
Senyuman difoto itu begitu nyata tapi menyakitkan, air mata perempuan itu langsung mengalir dengan derasnya.
Ia masih tak percaya bahwa sosok itu, sosok yang benar-benar dicintainya sudah menipunya, sudah membohonginya dengan sangat kejam.
“aku membencimu oppa, sangat membencimu!”
Ia menangis sekuatnya sambil memeluk foto itu, dadanya terasa begitu sakit saat menyadari bahwa perasaannya sama sekali belum berubah.
ooOoo
Min berdiri didepan pintu ruang latihan sambil menarik nafas dalam-dalam, matanya masih terpejam.
Didalam hati ia meyakinkan dirinya sendiri, kemudian membuka matanya, ia menghela nafas panjang satu kali lalu melangkah masuk.
“pagi semua!!!” sapa Min dengan ceria
Semua mata langsung menatapnya kebingungan, member Miss A dan 2PM merasa aneh dengan tingkah Min pagi itu.
Wooyoung menyipitkan matanya, merasa seperti ada hal yang mengganggunya sejak melihat Min hari ini.
“ya! Min-ah, kau kenapa? Habis menang lotere?” Junho mendekat pada Min
“ani, wae?”
“kau semangat sekali eonnie, saat di dorm tadi kau tak sesemangat ini” Suzy menggaruk kepalanya
“aku hanya menemukan Min yang dulu”
“Min yang dulu?” Junho mengerutkan keningnya lalu mundur dua langkah
“waeyo oppa? Kau takut padaku?” Min maju selangkah
“a-ani, ani, ah! Ayo kita latihan”
Junho langsung pergi ketengah ruangan, menjauh dari Min. Semua orang diruangan itu menatap Min dengan tatapan aneh.
Min hanya diam, ia sudah menduga kalau semuanya akan begini, tapi ia tetap harus melakukannya.
“baiklah semuanya, ayo kita latihan!”
“n-ne” jawab beberapa dari mereka dengan gugup
Wooyoung masih berdiri diam ditempatnya, matanya sama sekali tak lepas dari gadis yang bertingkah aneh didepannya.
Ia sendiri tak percaya dengan apa yang dikatakan Min, semuanya akan kembali kemasa lalu untuk kedua kalinya.
ooOoo
Wooyoung’s POV
To : Seungho hyung
‘Hyung, kenapa kau bercerita pada Taecyeon hyung?
Bukankah kau bilang ini rahasia kita saja?
Hyung, sebaiknya kita bertemu, ada yang ingin kukatakan’
Kukirim pesan itu pada Seungho hyung, seharusnya sudah sejak kemarin-kemarin kulakukan ini, tapi aku selalu lupa.
Banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini dan semuanya benar-benar membebaniku, aku bahkan jadi pelupa karenanya.
2 menit kemudian hp ku berbunyi, kukira dari Seungho hyung tapi ternyata dari Taecyeon hyung.
From : Taec hyung
‘Udon-ah, kau tahu Min kenapa?
Aku baru saja melihatnya mencium pipi Kwonnie!
Ia jadi aneh, ada apa sebenarnya?’
Aku menghela nafas setelah membaca pesan itu, terlalu bingung untuk terus berpikir, otakku sepertinya sudah rusak.
Min-ah, kenapa kau begini? Apa Hongki yang membuatmu begini? Kumohon, tetaplah jadi Min yang sekarang.
Aku hanya membalas pesan Taecyeon hyung dengan kata ‘molla’, malas meladeninya, tak lama hpku kembali berbunyi.
From : Chansungie
‘Uyong-ah, kau sudah bertemu Min hari ini?
Ia barusan datang kekantor diantar laki-laki yang tak kukenal
Bagaimana ini?’
Arrgghhh!!! Kenapa kalian semua mengadu padaku!! Kepalaku sudah cukup pusing, jangan ditambah lagi.
Kilasan memori pagi tadi meluncur dikepalaku dengan sendirinya, Min datang dengan diatar Hongki, lalu tak segan-segan ia mencium Hongki didepanku.
Semuanya begitu aneh dan tiba-tiba, tak satupun kumengerti. Pesan Chansung kubalas dengan kata yang sama ‘molla’.
Aku yakin tak lama lagi pasti Junsu hyung, Khunnie hyung dan Junho akan mengirimiku pesan juga, huuftt…
Kupasang earphone ditelingaku dan kutekan tombol play pada hpku, benar-benar sial, lagu yang pertama muncul adalah Beast – Mystery.

Love is pain love is over
Over, love is pain, over, love (break it)
Neon jeongmal mystery mystery
Mystery mystery mystery mystery
Aldagado moreuneun neo igeot
Cham mystery mystery
Mystery mystery mystery mystery
Sialan! Umpatku dalam hati, kutekan tombol next dengan segera, lagu berikutnya yang muncul justru Miss A – Bad Girl Good Girl.
You don’t know me, you don’t know me
You don’t know me, you don’t know me
So shut up boy, so shut up boy
Shut up boy, so shut up! Shut up!
Aku menertawai diriku sendiri setelah mendengar bagian awal lagu itu, benar Wooyoung-ah, kau hanya diam saja, cukup diam.
Aku menyerah, kulempar hp itu ketempat tidur kemudian tubuhku sendiri, melelahkan sekali rasanya ini semua.
Hpku berbunyi lagi, pasti diantara mereka bertiga lagi, kuambil hpku lalu kubuka, ternyata sms balasan dari Seungho hyung.
From : Seungho hyung
‘mianhae Wooyoung-ah, kau tahu aku
Taec yang memaksaku untuk cerita, tapi tak semua kok
Beberapa hal intim tetap kurahasiakan
Kapan kau kosong? Hubungi aku.’
Aku menghela nafas panjang lalu menutup mataku.
ooOoo
“Hyung, bagaimana kabarmu?” tanyaku pada Seungho hyung yang duduk dihadapanku
“aku baik, seperti yang kau lihat”
“kau tahu kan kenapa aku mengajakmu bertemu”
“ya aku tahu, kau merindukanku kan?”
“enak saja, serius lah sedikit hyung”
“kau akan cepat tua jika selalu serius Wooyoung-ah”
“apa saja yang kau ceritakan pada Taecyeon hyung?”
“tidak banyak, apa saja yang dia katakan?”
“hampir semuanya, dan sekarang semua memberku sudah tahu kalau aku menyukai Min”
“bukankah itu bagus?”
“bagus?”
“iya, jadi kau tak perlu merahasiakan perasaanmu lagi didepan mereka”
“kau benar, dan sekaligus menjadi bahan ejekan mereka”
“hahaha, nikmati saja Wooyoung-ah”
“haha, akan kucoba. Jadi apa sebenarnya yang menyebabkan kau bercerita pada Taecyeon hyung?”
“aku sedang mengobrol dengan orang itu ditelpon, kebetulan sedang membicarakanmu, dan aku tak menyadari kalau Teacyeon sedang berdiri dibelakangku”
“ternyata begitu, lalu?”
“ya aku bercerita padanya, tapi tidak sampai hal lain, mengenai kedua orang itu, semuanya masih tertutup rapat”
“bukan masih hyung, tapi harus”
“aku tahu”
Seungho hyung tersenyum padaku sambil terus memperhatikanku sejak tadi, meskipun konyol dan ceroboh tapi Seungho hyung sudah kuanggap seperti kakakku sendiri.
“lalu, bagaimana kabar dia?” tanyaku, seketika itu pula ekspresi wajah Seungho hyung berubah
“semuanya hampir kacau”
“maksudmu?”
“dia baik-baik saja, tapi laki-laki itu nyaris membuat semuanya kacau”
“apa yang terjadi?”
“dia tak sengaja bertemu dengan perempuan itu, untung aku disana dan menghentikannya mengejar perempuan itu”
“ceroboh, kalian benar-benar ceroboh hyung”
“haha, mian, aku lengah dan melepaskannya selama sesaat, ternyata jadi begini, aku tak akan membiarkannya jauh-jauh dariku lagi”
“lalu, apa perempuan satu itu tahu?”
“tidak, dia tidak tahu”
“baguslah, jaga dia hyung”
“pasti Wooyoung-ah”
Obrolan kami berhenti saat kami melihat seseorang berdiri dijendela disamping tempat kami duduk.
Dia berdiri disana, mematung, matanya tertuju jelas pada Seungho hyung yang juga terpaku menatapnya.
Sudah sejak tadikah dia disana? Apa dia mendengar kami? Aku segera bangun dari tempat dudukku dan keluar dari kafe itu.
Secepat kilat kuraih tangannya, membawanya menjauh dari tempat itu, membawanya pergi dari laki-laki yang sejak tadi ditatapnya.
Mianhae Jiyeon-ah, aku harap kau tak mendengar apapun.
ooOoo
Author’s POV
“gumawo oppa” ucap Jiyeon saat didepan dormnya
“masuklah, aku pulang dulu”
“oppa!” Jiyeon menarik tangan Wooyoung
“wae?”
“kau bisa berjanji padaku?”
“janji apa Jiyeon-ah?”
“jangan bertemu Seungho oppa lagi, selamanya”
Wooyoung ingin sekali membantah tapi itu justru akan memperumit keadaan, ia hanya menagangguk satu kali, Jiyeon tersenyum.
“gumawo oppa, kau hati-hati dijalan”
Jiyeon mencium pipi Wooyoung lalu masuk kedalam dorm nya, Wooyoung berjalan lunglai menuju mobilnya dan pulang kedorm nya.
Saat akan masuk kedalam dorm nya, hpnya berbunyi, Wooyoung merogoh saku celana dan melihat sebuah telpon dari nomor yang tak dikenalnya.
Ragu-ragu, akhirnya Wooyoung mengangkat telpon itu.
“yeobosseyo?”
“Wooyoung-sshi?”
“ne, nuguseyo?”
“ah, Giseok imnida, aku PD dari acara musik terbaru Popular Song, dan aku ingin menjadikanmu host diacara tersebut”
“oh, kau bisa menghubungi manajerku”
“ne, aku akan menghubunginya, hanya saja aku ingin tau apa kau bersedia jika kupasangkan dengan Miss A Min dan T-ara Jiyeon?”
“n-ne???”
“iya Wooyoung-sshi, bagaimana? Apa kau bersedia”
“bicarakan saja dengan manajerku, aku sedang diperjalanan sekarang, kau silahkan menghubungi manajerku”
Tanpa menunggu jawaban dari orang itu, Wooyoung langsung masuk ke dorm nya dengan perasaan kacau.
Ia tertarik dengan pekerjaan itu, tapi jika harus dipasangkan dengan mereka berdua, itu sama saja dengan menyiksa dirinya sendiri.
Didalam dorm anak-anak 2PM yang lain memperhatikannya masuk sambil tersenyum aneh, mambuat Wooyoung merasa curiga.
“wae?” tanyanya sambil mengerutkan keningnya
“ani” jawab Junho pendek
Wooyoung berjalan terus hendak menuju kamarnya, tiba-tiba hp nya berbunyi lagi, ketika dilihatnya ternyata nomor yang menelponnya tadi.
“yeobosseyo” jawabnya dengan malas
“Wooyoung-sshi, awas kau tersandung tangga”
Lalu terdengar gelak tawa yang sangat dikenalinya, bukan hanya berasal dari hp itu tapi juga dari belakangnya.
Wooyoung menoleh geram saat menyadari ternyata dirinya sedang dipermainkan oleh membernya sendiri.
“kalian semua! Mati kalian!!!”
Wooyoung berlari mengejar mereka semua tapi mereka sudah keburu berlarian menjauh dan menghindar, hanya Taecyeon yang masih disana sambil tersenyum.
“aku tidak terlibat, ini ide bodoh mereka bertiga”
“sialan!! Kemari kalian!!”
“sudahlah Uyong-ah, mereka hanya ingin menghiburmu”
“bukan dengan cara ini hyung”
“kau seperti tidak mengenal mereka saja, mereka itu bodoh, dan ini adalah ide mereka yang mereka anggap paling jenius”
“hahaha” Wooyoung menyerah lalu duduk disofa disamping Taecyeon
“kau kenapa lagi Uyong-ah, wajahmu kusut sekali”
“hanya kelelahan hyung”
“karena Jiyeon? Atau Min?”
“bukan keduanya”
“lalu?”
Wooyoung hanya diam, malas menjawab karena ia juga tak tahu harus menjawab apa, kemudian baru disadarinya bahwa salah satu membernya menghilang.
“hyung, Khunnie hyuna kemana?”
“entahlah, ia pergi tak lama setelah kau tadi, rapi sekali dandanannya”
“aahh, begitu rupanya”
“apanya?”
“hyung? Kau tak menyadarinya?”
“apa?”
“akhir-akhir ini Khun hyung suka sekali keluar tanpa kita, lalu dimalam hari ia sering menelpon seseorang dengan diam-diam”
“apa Khunnie punya pacar?”
“Bingo! Itu yang harus kita cari tahu”
“urusi saja dulu masalah mu Uyong-ah, semuanya masih terlihat sangat rumit”
“gumawo hyung! Jinjja gumawo!!!”
“wae?”
“aku hanya ingin beberapa saat melupakannya, dan baru beberapa menit, kau mengingatkannya kembali”
“mianhae Uyong-ah, andai saja kau mau cerita, kami pasti akan membantumu mencari jalan keluarnya”
“gumawo hyung, itu juga yang kupikirkan, seandainya saja aku mampu cerita”
Wooyoung menghela nafas panjang lalu bersandar dibahu Taecyeon, dalam hitungan menit ia sudah terlelap.
“jangan kau tanggung sendiri semuanya Uyong-ah, atau justru kau sendiri yang akan tersakiti” bisik Taecyeon.
ooOoo
Suasana malam itu sepi, laki-laki itu duduk didekat jendela kamarnya sambil menatap langit dengan wajah berduka.
Seseorang datang dan langsung merangkulnya dari belakang, sedikit terkejut laki-laki itu langsung berbalik.
“wae?” tanya perempuan itu
“ah, ani, aku hanya kaget”
“kau sedang memperhatikan apa? Kenapa wajahmu sedih begitu?”
“aku hanya merindukan keluargaku”
“gurae, hanya keluargamu saja? Tidak ada yang lain?”
“jangan bahas itu”
“baiklah”
Laki-laki itu kembali menghadap kejendela, memandangi langit yang begitu gelap tanpa ada bintang satupun, tangan perempuan itu masih melingkar erat dipinggangnya.
“saranghae, Joon-ah” ucapnya pelan
Laki-laki itu tak menjawab, ia memejamkan matanya sambil berharap bahwa perempuan yang memeluknya ini adalah orang lain.
Ia menghela nafas, karena didalam kepalanya dan jauh didalam hatinya ia berharap bahwa perempuan ini adalah perempuan yang dicintainya, bayangan wajah dan senyum wanita itu menari-nari dikepalanya.
To be continue…
ooOoo

Ne, annyeonghaseyo readers semua… *bow*
Gimana? Makin gaje ya? Mianhae.
Chapter ini penuh dengan misteri, mungkin pengaruh dari lagu Beast – Mystery yang akhir-akhir ini selalu jadi pengantar tidur buat author. :p *plak*
Authors selalu aja punya penyakit ini dari dulu, dan belum ketemu obatnya ampe sekarang.
Setiap kali bikin cerita, ampe tengah-tengah langsung berubah total alurnya, nah ujung-ujungnya author sendiri yang dibuat bingung.
Open for comment and critism, biar kedepannya bisa lebih bagus lagi
Khamsahamnida… *bow*
Annyeong…!!! >,<

Opmerkings

Gewilde plasings van hierdie blog

Lirik Lagu Infinite Lately (White Confession) with Translate