Apakah Mungkin Dia Mengingatnya ?

Apakah Mungkin Dia Mengingatnya? 

“Kamu lagi apa, di mana, sama siapa? Aku kangen sama kamu....”

Begitulah isi sms yang  setiap hari ku kirimkan padanya, aku tidak akan pernah mengeluh atas jarak yang sudah memisahkan ikatan tali percintaan “kita”. Karena semua ini sejak awal sudah aku pertimbangkan dengan matang, aku juga tahu resiko dari keputusan yang sudah aku ambil ini. Aku bahagia dengan keadaan ini, karena dengan adanya jarak maka melatih “kita” untuk bisa saling menjaga kesetiaan, kejujuran, dan komitmen untuk selalu percaya satu sama lainnya.

Hampir disetiap pagi aku menerima telfon darinya, aku sangat bersemangat sekali ketika menerima telfon darinya, karena hanya itulah yang bisa mengobati kerinduanku padaNya.

“Selamat pagi sayang...”
“Pagi juga.... Kamu udah sarapan belum?”
“Belum sayang, kamu sendiri gmna? Jangan lupa sarapan yah sayang”
“Belum juga, iya nanti aku sarapan. Kamu juga ya jangan lupa...”

Percakapan itulah yang kiranya setiap pagi aku dapatkan, membosankan tapi mau bagaimana lagi karena itulah yang membuatku menjadi semangat untuk menjalani aktivitas-aktivitasku.  Kata-kata darinya entah kenapa menambah semangatku.

Namun akhir-akhir ini “dia” sudah tampak ada perubahan, perubahan yang sedikit dari dirinya. Dia sudah jarang menelfon dan mengabariku. Kalau menjawab pesan singkat dariku juga tidak seperti yang dulu. Ada apa ini sebenernya? Aku takut dia sudah mulai hilang rasa cinta’y kepadaku. Aku mulai menenangkan diri, dan mencoba untuk tidak berfikiran negatif terhadapnya.

Aku mencoba untuk membuka twitter dan mencoba untuk membuka timelenya “dia” guna mencari tau informasi darinya. Dan bukan informasi yang ku dapat malahan  tweet-tweet darinya nampak  begitu nyelekit di hati. Nyesek itu lah yang saat itu kurasakan. Karena tinggal hitungan hari lagi “kita” akan genap 2 tahun. Apakah dia mulai bosan denganku?
Esoknya dia menelfonku, nampak terdengar suaranya yang sudah sangat tidak bergairah seperti “saat-saat dulu” dia menelfonku.

“Kamu kenapa..?”
“Aku gpp... aku Cuma lagi males aja”
“Owh gitu, aku boleh nanya sesuatu?”
“Boleh, memangnya kamu mau menanyakan apa?
“kira-kira itu tweet-tweet kamu ditwitter kenapa? Kamu sudah bosan ya dengan hubungan ini?”
“Owh itu, gak kok itu Cuma iseng-iseng aja ngtweet kaya gitu, eh ternyata kamu membacanya..”
“Apa kamu yakin itu Cuma iseng? Itu bisa meluka.............” tuuuuuuuuuuuuuut....
“Haloo...Halooo....”



Kemudian telefon dimatikan olehnya, aku semakin gak mengerti dengan semua sifatnya yang sudah  mulai berubah. aku gak percaya kenapa dia cepat sekali berubahnya. Apakah di sana dia sudah memiliki incaran baru? Apakah mungkin dia seperti itu? Tidak mungkin rasanya.

Beberapa hari ku menunggu telfon darinya, namun ternyataan sia-sia saja ku menunggunya. Aku mengirimkan pesan singkat namun juga tidak dibalas olehNya. Beberapa hari lagi tepat hubungan “kita” berjalan 2 tahun. Tentu aku tidak ingin menyudahi hubungan ini dengan begitu saja, jatuh bangun aku sudah susah payah untuk mempertahankan hubungan ini.

“Aku tidak ingin kehilangannya”

Keesokan harinya ketika hangatnya sinar mentari menembus jendela kamarku, aku terbangun oleh nada dering yang berasal dari telefon genggamku. Aku segera mencari telefon ku karena yang ku harapkan itu telefon darinya. 


“Selamat pagi sayang....”

“Selamat pagi juga.... Kamu kemana aja?”
“Maaf sayang, aku lagi subuk banget di sini, lagi ada kegiatan organisasi, maaf juga kemarin pesan singkatmu gak ku balas, karena HP ku keburu lowbatt dan mati, ini aku baru saja ngecharge”
“Owh begitu, kamu bikin aku khawatir saja... lain kali jangan begini lagi ya..”
“Iya sayang.. Maaf ya.. Jaga kesehatan kamu ya sayang...”
“Iya aku maafin, jaga kesehatan kamu juga ya sayang.. jangan sampai sakit”
“Oke sayang... yasudah aku mau lanjut lagi, nanti aku telefon lagi ya... bye...”
“iya sayang .... Tuuuuuuuuuuuuuttt ... bye..” Dimatikan kembali telefonnya :|


Aku sudah merasa sedikit lega karena dia sudah memberikan kabar dan kejelasan kenapa kemarin dia tidak mengabariku. Ternyata dia sibuk dengan dunianya sendiri. Apakah dia masih ingat tanggal di mana “kita” akan genap 2 tahun? Ah sudahlah... Semoga saja dia masih mengingatnya.

Besok adalah hari yang ku tunggu-tunggu, namun dia masih tetap gak ada kabarNya. Apa dia benar-benar sibuk atau adakah alasan lain yang membuatnya malas untuk menghubungi ku?. Hati ini selalu bertanya-tanya. Matahari pun nampak sudah ingin tenggelam dan sampai detik itupun dia masih tidak ada kabarnya. Sudahlah mending aku putuskan untuk tidur saja.


"Tidak lama kemudian, terdengar suara dari telefon genggamku. Aku sudah sagat mengantuk kala itu, padahal jam masih menunjukkan pukul 20.00"

“Iya halo, ini siapa ya...?” Dengan nada mengantuk
“Ini aku sayang...”
“Siapa sih...? malam-malam mengganggu saja”
“Sayang kamu ngantuk yah? Masa kamu gak mengenali suara aku?”
*deg* langung mengecek ke layar untuk mengetahui siapa penelfon itu
“Eh iya, maaf sayang.. aku ngantuk banget nih, habisnya aku nungguin telefon kamu daritadi, tapi kamunya gak nelfon, yaudah aku tidur saja, aku pikir kamu gak akan nelefon”
“Maaf sayang tadi lagi diperjalanan, sinyalnya jelek... Sayang kamu keluar dong..”
“Keluar ke mana sih yang, di sini sinyalku penuh kok..”
“Keluar rumah maksudnya.... Aku ada di depan rumah kamu”
“Ah kamu bercanda aja yang kerjaannya, udah malem gini tau...”
“Benar aku gak bohong..”
*Mengecek ke luar dari jendela kamar* memang nampak ada mobil di depan rumah, ah tapi mungkin itu mobil tetangga sebelah
“Bener ya, aku ke bawah dulu, awas aja kamu sampai bohong..!!”


*Turun tangga.. dan segera membuka pintu rumah. Dan taaaaaaaraaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!!!
Happy Anniversary 2th untuk hubungan “kita” yang. *Menyodorkan rainbow cake*
*Diam dan masih tidak percaya* Ini mimpi bukan sih? *ngucek mata*
Ini beneran yang, coba aja cubit pipi kamu.
“Eh iya ini beneran, makasih ya sayang (ɔˇ³ˇ)ɔ ~ *peluk* aku kira kamu ga ingat dengan semua ini.

Habisnya kamu beberapa hari ini berubah dan gak pernah ngasih kabar. Kamu bikin aku takut yang”
“Maaf ya sayang, itu cuma rencana aku supaya bikin kejutan untuk hari yang indah ini. Maaf juga kalau aku sudah membuatmu khawatir yang, aku juga terus memikirkan kamu selama aku gak ngasih kabar ke kamu, tapi demi kejutan ini aku berhasil menahan kangen aku. Dan bagaimana?? Kamu senang kan?”
“SEEEEEEEENEEEENNGGG BANGEEETTTTTT, makasih ya sayang”
Dan aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi ya sayang, kamu membuatku khawatir. Tapi sekali lagi makasih sayang. *peluk*

“Ternyata dia mengingatnya” Kini Hati menjadi lega (з´⌣`ε)

Opmerkings

Gewilde plasings van hierdie blog

Lirik Lagu Infinite Lately (White Confession) with Translate